
Pernah ngalamin calon pembeli sudah klik “checkout” tapi batal karena cara bayarnya ribet? Itu umum banget. Metode pembayaran adalah “momen krusial” yang menentukan apakah pengunjung berubah jadi pelanggan atau tinggal jadi traffic saja. Semakin mudah, aman, dan sesuai kebiasaan bayar mereka, makin tinggi juga peluang konversi. Karena itu, menata metode pembayaran di toko online bukan sekadar urusan teknis—ini strategi bisnis yang berdampak langsung ke pendapatan.
Secara singkat, ada beberapa metode pembayaran yang lazim dipakai di Indonesia: transfer otomatis (pembayaran terkonfirmasi otomatis karena ada virtual account atau payment gateway), bank transfer manual (pembeli transfer ke rekening dan kirim bukti), virtual account (nomor akun unik per transaksi), cash (bayar tunai saat ambil barang atau COD yang Anda kelola sendiri), kartu kredit, kartu debit, e-wallet (Dana, OVO, ShopeePay, GoPay, dan lainnya), serta QRIS (QR code standar BI yang menampung berbagai sumber dana). Masing-masing punya karakter, biaya, dan skenario penggunaan yang berbeda; kuncinya adalah mengombinasikan beberapa opsi agar selalu ada “jalan bayar” favorit bagi setiap segmen pelanggan.
Semua pengaturan metode pembayaran untuk Karts Webstore bisa Anda kelola dari Backoffice Karts Webstore. Kalau Anda belum punya akun webstore, Anda dapat membaca panduan pendaftaran pada artikel Langkah Mudah mendaftar dan Membuat Website Toko Online Sendiri di Karts. Begitu akun siap, mari kita lihat langkah demi langkah mengaktifkan dan menyusun metode pembayaran supaya alur checkout toko online Anda rapi, jelas, dan ramah konversi.
Untuk masuk ke backoffice, buka halaman login Karts Webstore. Di halaman ini Anda akan melihat kolom email/username dan kata sandi. Masukkan kredensial yang sama seperti saat pendaftaran, lalu tekan tombol “Masuk”. Bila Anda belum memiliki akun, pada layar login juga tersedia pilihan “Daftar” yang akan mengarahkan Anda ke halaman pendaftaran akun baru. Pastikan alamat email aktif karena nantinya akan dipakai untuk notifikasi dan pemulihan akses.
Setelah berhasil login, lihat menu di sisi kiri. Klik “Data Utama”, lalu pilih “Metode Pembayaran”. Anda akan diarahkan ke halaman manajemen metode pembayaran tempat Anda bisa melihat daftar metode yang sudah aktif, menambah yang baru, mengubah, atau menonaktifkannya sesuai kebutuhan operasional toko.
Secara bawaan, Anda biasanya akan menjumpai beberapa metode seperti CASH, DEBIT, dan QRIS. Di daftar ini akan terlihat informasi penting seperti nomor rekening bank (bila relevan), nama akun bank, dan status aktif/tidak aktif. Pada kolom aksi, tersedia tombol berbentuk pensil untuk “Edit” dan ikon tong sampah untuk “Delete”. Klik tombol “Edit” bila Anda ingin memperbarui detail; klik “Delete” untuk menghapus suatu metode yang tidak lagi dipakai (atau lebih aman menonaktifkannya agar riwayat tetap terjaga).
Menambahkan metode pembayaran baru di Karts Webstore itu singkat, tapi tetap perlu cermat agar informasinya jelas di mata pelanggan. Di halaman “Metode Pembayaran”, Anda akan melihat form dengan susunan bidang sebagai berikut.
Pertama, tentukan tipe pembayaran: “Manual” atau “Online”. “Manual” berarti pembeli akan mentransfer secara mandiri (misalnya bank transfer biasa) dan Anda yang memverifikasi bukti. “Online” umumnya terhubung ke sistem otomatis (misalnya payment gateway, virtual account, atau QRIS dinamis) sehingga status pembayaran bisa terkonfirmasi tanpa cek manual.
Kedua, pilih “Pembayaran”. Di sini tersedia opsi seperti automatic transfer, bank transfer, virtual account, cash, credit, debit, e-wallet, dan lainnya. Pilihan ini menentukan bagaimana instruksi bayar ditampilkan ke pelanggan saat checkout, dan bagaimana pencatatan transaksi dilakukan di sisi Anda.
Ketiga, isi “Nomor A/C Bank” (rekening tujuan). Ini relevan untuk metode seperti bank transfer manual atau debit/kredit yang dikelola sendiri. Keempat, isi “Nama A/C Bank”—nama pemilik rekening. Informasi ini membantu menghindari salah transfer dan memberi rasa aman pada pelanggan.
Kelima, atur “Status”. Jika aktif, metode akan muncul di halaman pembayaran toko online Anda; jika tidak aktif, metode disembunyikan tanpa perlu menghapusnya. Menonaktifkan sementara sering lebih aman daripada menghapus, agar Anda tidak kehilangan konfigurasi lama.
Keenam, lengkapi kolom “Deskripsi Cara Pembayaran”. Di sinilah Anda memberikan instruksi singkat dan to-the-point: contoh format berita transfer, tata cara upload bukti, estimasi waktu verifikasi, serta catatan khusus (misalnya “transfer dari bank berbeda butuh waktu kliring”). Deskripsi yang jelas menurunkan friksi dan mengurangi chat CS berulang.
Jika semua data sudah benar, klik tombol “Simpan” di bagian atas. Praktik terbaik: lakukan satu transaksi uji (test order) untuk memastikan metode tampil, instruksi mudah dipahami, dan status pembayaran tercatat dengan benar.
Untuk mengedit metode pembayaran, klik ikon pensil pada baris metode yang ingin diubah. Formulir pengisian sama seperti saat menambah data: Anda bisa menukar tipe, mengganti nama rekening, mengubah status aktif, atau memperbarui deskripsi instruksi. Setelah selesai, klik tombol “Perbaharui”. Tip: saat mengubah instruksi, sertakan tanggal pembaruan di deskripsi agar tim internal dan pelanggan terbantu ketika terjadi perubahan kebijakan bank atau biaya.
Menyiapkan menu saja belum cukup; Anda perlu memahami konteks bisnis tiap metode. Bagian ini akan membantu Anda memilih kombinasi yang tepat untuk target audiens, harga produk, dan model pengiriman.
Definisi: Istilah “transfer otomatis” di e-commerce Indonesia umumnya mengacu pada pembayaran yang terkonfirmasi otomatis lewat nomor unik (misalnya virtual account) atau melalui payment gateway. Begitu pelanggan membayar sesuai instruksi, sistem mengenali pembayaran dan menandai order sebagai “paid” tanpa verifikasi manual.
Kelebihan: Minim kerja manual; konfirmasi cepat; pengalaman pelanggan lebih mulus. Cocok untuk volume transaksi tinggi dan kampanye promosi, karena tim CS tidak kewalahan memeriksa bukti.
Kekurangan: Ada biaya layanan (fee) dari penyedia; perlu integrasi awal dan proses aktivasi; kadang butuh uji coba sebelum live.
Contoh: Pelanggan memilih “Transfer Otomatis”, sistem menampilkan instruksi bayar dengan nomor unik. Setelah transfer, dalam hitungan menit order berubah status menjadi “Lunas”.
Definisi: Pelanggan transfer ke rekening toko Anda, lalu mengunggah bukti (atau mengirim via chat). Anda memeriksa mutasi rekening untuk memverifikasi.
Kelebihan: Mudah dimulai; tidak perlu perjanjian khusus; kontrol penuh pada rekening.
Kekurangan: Verifikasi memakan waktu; rawan salah nominal atau salah tujuan; di jam sibuk bisa bikin antrian verifikasi; pengalaman pelanggan kurang instan.
Tips: Sediakan template deskripsi: “Mohon transfer tepat sampai tiga digit terakhir (contoh: Rp 150.019) agar cepat terverifikasi.” Kalau belum pakai kode unik, set ekspektasi waktu verifikasi di deskripsi.
Definisi: Nomor rekening virtual unik untuk setiap transaksi atau pelanggan. Saat dana masuk ke VA, sistem otomatis menghubungkan pembayaran ke order terkait.
Kelebihan: Otomatis, cepat, akurat dalam pencocokan; mengurangi beban CS.
Kekurangan: Ada biaya layanan; memerlukan aktivasi; beberapa bank mungkin maintenance pada jam tertentu.
Contoh: Order #101 diberikan VA BCA 123456789012345. Pelanggan bayar dari mobile banking; order langsung jadi “paid”.
Definisi: Pembayaran dengan uang fisik saat pelanggan mengambil barang di toko atau saat kurir internal mengantar pesanan.
Kelebihan: Tanpa biaya transaksi; populer untuk pembelian instan di sekitar toko; berguna sebagai opsi fallback ketika pelanggan tidak nyaman transaksi digital.
Kekurangan: Risiko kasir (uang fisik); perlu pencatatan disiplin; tidak cocok untuk seluruh Indonesia bila logistik Anda masih terbatas.
Tips Operasional: Buat SOP rekonsiliasi kas harian. Catat nomor order, nama kurir, dan waktu penyerahan barang agar tidak ada sengketa.
Definisi: Pembayaran dengan kartu kredit Visa/Mastercard/JCB dsb., umumnya via payment gateway.
Kelebihan: Konversi tinggi untuk segmen pelanggan tertentu; mendukung cicilan bila gateway dan bank mitra menyediakan; cocok untuk AOV tinggi.
Kekurangan: Ada biaya MDR (merchant discount rate); perlu mitigasi fraud; beberapa pelanggan khawatir soal keamanan kartu.
Tips Konversi: Tampilkan trust badge, sertakan keterangan enkripsi & 3-D Secure bila didukung. Jelaskan kebijakan pengembalian dana (refund) secara ringkas.
Definisi: Pembayaran menggunakan saldo rekening bank nasabah; teknisnya mirip kartu kredit bila diproses online via gateway, atau bisa juga debit langsung (meskipun untuk e-commerce murni lebih lazim via jalur online).
Kelebihan: Menjangkau pelanggan tanpa kartu kredit; pengalaman mirip kartu.
Kekurangan: Tergantung dukungan bank/gateway; edukasi pengguna kadang perlu.
Catatan: Pastikan halaman checkout memberi instruksi yang mudah diikuti, terutama jika ada langkah OTP.
Definisi: Pembayaran via dompet digital (OVO, Dana, ShopeePay, GoPay, dan lainnya). Integrasinya umumnya melalui payment gateway, kadang juga lewat QRIS yang bersumber dana e-wallet.
Kelebihan: Sangat populer; konversi tinggi di mobile; sering ada promo dari e-wallet.
Kekurangan: Biaya layanan; ketergantungan pada promosi pihak ketiga; potensi gangguan saat trafik tinggi.
Tips: Bila margin Anda tipis, pertimbangkan aktifkan 1–2 e-wallet favorit pelanggan utama dulu. Uji A/B placement tombol dan copy “Bayar lebih cepat lewat e-wallet”.
Definisi: Standar QR Indonesia yang memudahkan pelanggan bayar dari berbagai aplikasi (e-wallet maupun mobile banking) cukup dengan satu QR. Bisa statis (nominal diisi pembeli) atau dinamis (nominal otomatis dari order).
Kelebihan: Serba guna, mudah dipahami; mengurangi miskomunikasi; cocok untuk toko omnichannel (online dan offline).
Kekurangan: Ada biaya; perlu edukasi kecil untuk QR statis agar pelanggan mengisi nominal tepat.
Praktik Baik: Jika pakai QR statis, tulis di deskripsi: “Harap pastikan nominal sesuai total checkout.” Untuk QR dinamis via gateway, sebutkan estimasi validitas (mis. 15 menit) agar pelanggan segera menyelesaikan pembayaran.
Setiap kategori produk dan segmen pelanggan punya preferensi bayar berbeda. Berikut pendekatan praktis untuk menyusun kombinasi yang efisien namun tetap ramah biaya.
1) Pahami perilaku mayoritas pelanggan. Jika 70% order datang dari mobile, e-wallet dan QRIS nyaris wajib. Jika Anda banyak melayani B2B, bank transfer (manual atau VA) harus ada karena beberapa perusahaan punya SOP keuangan khusus.
2) Minimkan friksi di mobile. Pastikan tombol metode populer tampil di bagian atas. Copy yang sederhana seperti “Bayar cepat pakai e-wallet” atau “QRIS untuk semua bank & e-wallet” bisa menaikkan CTR ke metode yang konversinya tinggi.
3) Beri opsi cadangan. Saat gateway bermasalah, pelanggan masih bisa pilih bank transfer manual atau COD/tunai di tempat (jika model pengiriman Anda mendukung). Redundansi metode adalah asuransi konversi.
4) Transparan soal biaya dan waktu proses. Jika ada biaya tambahan atau batas waktu bayar (payment window), tulis eksplisit di deskripsi. Transparansi meningkatkan kepercayaan dan menurunkan beban CS.
5) Uji, ukur, iterasi. Amati metrik: conversion rate per metode, waktu dari checkout sampai paid, dan jumlah tiket CS terkait pembayaran. Nonaktifkan metode yang jarang dipilih tapi mahal; dorong metode yang kinerjanya stabil.
Ketika Anda mengisi “Deskripsi Cara Pembayaran”, gunakan bahasa yang ringkas, langkahnya jelas, dan akhiri dengan kalimat penguat. Contoh untuk bank transfer manual:
“Silakan transfer total pembayaran ke BCA 123456789 a.n. PT Contoh. Setelah transfer, unggah bukti di halaman pesanan atau kirim via email/WhatsApp CS. Verifikasi dilakukan maksimal 30 menit pada jam kerja. Jika ada kendala, tim kami siap membantu.”
Contoh untuk QRIS dinamis:
“Pilih QRIS, lalu scan QR yang tampil. Nominal otomatis sesuai tagihan. Selesaikan pembayaran sebelum waktu hitung mundur habis agar sistem dapat mengonfirmasi otomatis.”
Intinya, hilangkan keraguan pembeli di momen mereka siap bayar.
Komunikasi resmi. Cantumkan hanya nomor rekening/QR resmi milik toko Anda. Hindari menyebar nomor rekening personel lewat chat pribadi; itu membingungkan pelanggan dan menyulitkan rekonsiliasi.
Rekonsiliasi & audit trail. Walaupun sudah otomatis, siapkan log rekapan harian: metode, jumlah transaksi, total nominal, biaya, dan selisih. Ini memudahkan pelacakan apabila ada refund atau dispute.
Privasi pelanggan. Jangan minta data sensitif yang tak relevan di deskripsi pembayaran. Cukup instruksi yang berkaitan dengan langkah bayar.
1) Notifikasi pesanan. Pastikan tim menerima notifikasi order baru. Gunakan label status “Menunggu Pembayaran” untuk pesanan belum lunas.
2) Konfirmasi pembayaran. Untuk metode otomatis (VA/QRIS/e-wallet via gateway), biarkan sistem menandai “Lunas”. Untuk manual, tetapkan SLA verifikasi (misalnya 30–60 menit pada jam kerja) dan cantumkan di deskripsi.
3) Siapkan pengiriman. Begitu “Lunas”, tugas Gudang/Produksi dipicu. Dengan alur seperti ini, pelanggan merasakan kecepatan layanan yang konsisten.
4) Eskalasi masalah. Buat SOP: kapan CS meminta bukti ulang, kapan dialihkan ke tim keuangan, dan kapan dilakukan pembatalan otomatis jika payment window lewat.
— Sudah uji coba end-to-end (buat order dummy, bayar, cek status).
— Deskripsi instruksi sudah singkat dan jelas (maksimal 4–6 kalimat).
— Nomor rekening dan nama sesuai data bank terbaru.
— Status aktif/tidak aktif sesuai rencana go-live.
— Tim CS diberi skrip respons standar untuk pertanyaan paling umum.
— Ada rencana cadangan jika metode favorit pelanggan sedang gangguan.
Apakah saya perlu mengaktifkan semua metode? Tidak selalu. Mulailah dari 2–3 metode favorit pelanggan (misalnya QRIS + e-wallet + bank transfer). Tambah seiring kebutuhan agar biaya tetap efisien dan UI checkout tidak membingungkan.
Bagaimana bila pelanggan salah transfer nominal? Tuliskan prosedur di deskripsi: hubungi CS, sertakan bukti, dan estimasi waktu penanganan. Jika sering terjadi, pertimbangkan beralih ke VA/QRIS dinamis agar konfirmasi nominal otomatis.
Apakah saya bisa mengatur urutan tampil metode? Secara praktik, letakkan metode berkonversi tinggi di atas. Kalau opsi penataan tersedia di sistem Anda, manfaatkan. Jika belum, gunakan copy yang menonjolkan metode unggulan.
Bagaimana cara menurunkan beban CS saat promo besar? Pakai metode otomatis (VA/QRIS/e-wallet via gateway), perjelas instruksi, dan tampilkan FAQ mini di halaman pembayaran. Friksi rendah = antrean chat menurun.
Apakah COD termasuk “cash”? Jika Anda operasikan sendiri, COD dapat digolongkan cash di workflow internal. Pastikan SOP pengantaran, batas wilayah, dan rekonsiliasi kas kurir jelas.
Semua kerja keras mendatangkan trafik dan mengoptimasi produk akan berakhir di satu tempat: halaman pembayaran. Di situlah pelanggan memutuskan lanjut atau tinggalkan keranjang. Dengan Karts Webstore, Anda bisa mengelola metode pembayaran dari satu tempat—memilih mana yang manual, mana yang otomatis, menulis instruksi yang jelas, dan menyalakan atau mematikan metode sesuai strategi promosi. Sisanya adalah disiplin operasional: uji, ukur, perbaiki, ulangi.
Pada akhirnya, tidak ada kombinasi metode yang “paling benar” untuk semua toko. Ada yang penjualan melonjak dengan e-wallet dan QRIS, ada yang justru stabil lewat VA dan transfer bank untuk segmen B2B. Kabar baiknya, Anda tak harus menebak. Mulailah dari preferensi mayoritas pelanggan Anda, beri cadangan, sediakan instruksi yang superjelas, lalu biarkan data penjualan berbicara.
Siap merapikan halaman pembayaran dan menaikkan konversi? Coba Karts Webstore dan rasakan sendiri praktisnya kelola toko online dari satu dashboard: https://webstore.karts.id/.